I.Pendahuluan Perkembangan teknologi di zaman ini tidaklah terlepas dari penemuan-penemuan baru yang menjadi dasar perkembangannya. Beberapa peralatan-peralatan elektronika memilki gabungan-gabungan gerbang logika agar dapat bekerja, misalkan saja sebuah kalkulator. Sebuah kalkulator dapat bekerja dari kerja ratusan gerbang yang telah dikemas pada sebuah chip, agar dapat melakukan perhitungan. Belum lagi sebuah computer ataupun sebuah notebook yang terdiri dari jutaan gerbang logika yang menjadi otak utamanya. Di zaman ini mungkin kita hanya bisa menemukan gerbang-gerbang logika yang sudah terkemas rapi kedalam sebuah IC, di dalam IC tersebut terkadang sudah terkemas 4 sampai ratusan gerbang-gerbang logika. Masing-masing IC sudah disempurnakan agar dapat terhidar dari unwanted voltage (tegangan yang tak dinginkan), beberapa contoh dari IC ini yaitu CMOS dan TTL, dimana IC CMOS dapat bekerja pada low voltage dan sensitivity yang lebih baik, sendangkan IC TTL memilki harga yang lebih murah dipasaran namun tegangan kerja diatas IC CMOS.
If you have other problems, feel free to open an issue. Kursovaya rabota tetris. Roll your own If you like games in your terminal and have an interest in functional programming, write your own!
Belajar rangkaian gerbang logika menggunakan EasySim Logic Simulator EasySim Logic Simulator merupakan sebuah software yang sangat membantu siswa atau siapapun yang berkecimpung dalam mempelajari rangkaian -rangkaian logika dasar. Pemahaman desain logika, merupakan dasar untuk mempelajari rangkaian digital yang lebih komplek.
Misalkan kita ingin menganalisa sebuah gerbang, bagaimana kita bisa menganalisa sebuah gerbang jka kita hanya memiliki gerbang jadi yang terkemas yang tidak kita ketahui isi kemasan tersebut apalagi ingin melakukan pengukuran. Latihan soal uas matematika kelas 2 sd semester 1 done. Oleh karena itu sebuah gerbang dasar yang terdiri dari transistor ini akan dapat membantu kita untuk menganalisa dan mempelajari apa yang sebenarnya terjadi pada sebuah gerbang bila kita beri input-input ataupun tegangan tertentu. II.Gerbang Logika NOR Gerbang logika NOR sebenarnya adalah gerbang logika OR kemudian hasilnya di-NOT-kan.
Gambar 1.0 Simbol Gerbang NOR Jadi Gerbang logika NOR hanyalah gabungan dari Gerbang dasar. Yaitu OR dan NOT. Dapat dilihat pada gambar atas yaitu symbol gerbang NOR dan dibawahnya symbol NOR dari gabungan dua Gerbang. Berikut ini truth table dari Gerbang OR dan NOR Masukan Keluaran A B OR NOR 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 Dari table diatas dapat dilihat maksudnya OR di-NOT-kan. Yaitu output OR dibalik.
III.Gambar Rangkaian Gerbang Logika Analog NOR Gerbang logika analog adalah gerbang logika yang dirangkai dari beberapa komponen elektronika dasar, sehingga kita dapat menanalisa layaknya menganalisa rangkaian biasa. Pada rangkaian ini input 1 diperoleh denga memberikan tegangan pada saklar (posisi atas), dan LED D1 sebagai outputnya. Berikut gambar rangkaiannya Gambar 1.1 Rangkaian Gerbang Logika Analog NOR Rangkaian ini terdiri dari 3 transistor 2N3904 sebagai komponen utamanya dan dengan sumber DC 12V. IV.Analisis Rangkaian Karena disini kita menggunakan NOR 2 input maka berdasarkan truth table ada 4 keadaan yang terjadi yaitu: a.Saat Input A=0, B=0 Lihat gambar Rangkaian di bawah ini: Gambar 1.2 input A=0, B=0 Pada saat input A=0, B=0 dapat dilihat pada gambar, ternyata tegangan basis A dan B adalah sama yaitu 0.012uV, maka Transistor1 dan 2 (Q1,Q2) tidak bekerja, yang kemudian menyebabkan tegangan basis Transistor 3 (Q3) sebesar 0.057uV, maka Transistor 3 (Q3) Tidak bekerja, jadi arus dari tahanan 7 (R7) dapat mengalir ke LED D1 (output) (led hidup=1). Saat Input A=0, B=1 Lihat gambar Rangkaian di bawah ini: Gambar 1.3 input A=0, B=1 Pada saat input A=0, B=1 dapat dilihat pada gambar, ternyata tegangan basis A (Q1) sebesar 0.014uV dan B (Q2) sebesar 6.649V, maka Transistor1 tidak bekerja sedangkan Transistor 2 bekerja, yang kemudian menyebabkan tegangan basis Transistor 3 (Q3) sebesar 838.4mV, maka Transistor 3 (Q3) bekerja, jadi arus dari tahanan 7 (R7) langsung short ke negative dan arus dari R7 tidak dapat mengalir ke LED D1 (output) (led mati=0). C.saat input A=1, B=0 Lihat gambar Rangkaian di bawah ini: Gambar 1.4 input A=1, B=0 Pada saat input A=1, B=0 dapat dilihat pada gambar, ternyata tegangan basis A (Q1) sebesar 6.649V dan B (Q2) sebesar 0.014uV, maka Transistor1 bekerja sedangkan Transistor 2 tidak bekerja, yang kemudian menyebabkan tegangan basis Transistor 3 (Q3) sebesar 838.4mV, maka Transistor 3 (Q3) bekerja, jadi arus dari tahanan 7 (R7) langsung short ke negative dan arus dari R7 tidak dapat mengalir ke LED D1 (output) (led mati=0).